Twitter

Cerpen - Bimbang

Author Unknown - -
Home » Cerpen - Bimbang

aku bingung tentang keadaan diriku sekarang,bimbang,gak tenang,ntahapa maksud dari semua ini.aku bimbang tak jelas,tak tenang,aku juga heran dengan ini.
terbaring lagi di kamar ini,sendiri,dan dengan keadaan yag sama.
sebenarnya banyak agenda malam ini,banyak teman yang mengajak aku untuk keluar,foya-foya,senang senang,minuman 'sehat',wanita,ruangan remang dan lampu lampu kecil serta musik disko yang keras menghentak.
seperti biasa nya ini adalah rutinitas kami setiap akhir pekan,bahkan hampir tiap malam bahkan !
uang ?
semua tak ada masalah bagi kami,sumber uang bisa didapat dari mana saja,masih banyak tante-tante yang baik hati mau jadi sponsor kami,belum lagi beasiswa beasiswa yang berhasil kami raih,dana dana seminar kampus dari para wakil rakyat yang kami gelapkan,kiriman dari orang tua,pokoknya uang bukan masalah dengan kami.
aku kembali ke keadaan ku yang tadi.bingung tak jelas,bimbang,aku seperti cacing kepanasan saja di tilam ku ini.
tak malasah untuk tugas akhir kami.
kami anggap semuanya lurus,tanpa ada rintangan,lempang seperti jlan tol Medan-Tj Morawa.
entah jadi apa aku nantinya,hanya foya foya tanpa persiapan untuk masa depan.
handphone ku berbunyi,ada sms baru yang masuk
"lagi dimana yank ?"
 sms dari wanita yang "katanya" mencintaiku,hahaha
Dina,adalah pacar kesekian ku dalam periode ini,seorang wanita broken home yang tak pernah kehabisan uang.aku bingung.tak ada tanda tanda tangan ini untuk mengetikkan sms balasan padanya.
aku sudah bisa baca maksud sms Dina,pasti untuk nanti malam,ya,Dina memang Hoby sekali dunia malam,dia menyukainya.
dan akan selalu menikmati malam itu denganku serta teman teman lainnya.
aku masih dalam kebimbangan tak jelasku,bingung sendiri.dalam diamku,tentu saja waktu tetap berlari,bukankah waktu juga adalah sprinter terbaik sepanjang masa ?
 "dikosan yank" balas ku padanya.
aku kembali ke keadaan ku tadi.terkadang aku juga berfikir tentang aku sendiri.masa kuliah aku akan segera selesai,tanpa ada ilmu yang berhasil aku dapatkan,nilai ujian memang selalu bagus karena mengkopek adalah kebiasaan,tapi apakah hidup ku kedepannya akan di tentukan oleh selembar kertas dengan nilai brilian hasil kecurangan dalam ujian ?. jujur saja,jika anak sd yang mampu membaca pun akan mendapat nilai yang sama denganku jika saja ujian nya melihat isi buku dan mencontek ke teman yang rajin.
aku terkadang berfikir bagaimana perasaan teman ku yang rajin belajar,mengerti dengan mata kuliah yang diajarkan tapi selalu kalah nilai denganku yang mendapat nilai tinggi tapi bullshit ??
entah kenapa setelah 4 semester kuliah menjalani ini semua,aku baru berfikir tentang teman ku itu ?
entah lah.
aku bimbang,bingung,tak tau apa yang harus kulakukan.

pintu kosan kamrku diketuk,aku tersadar dari kebimbanganku.kubuka pintu dan....
dina meloncat kepelukanku,melahap habis bibir ku,hhh...
ntahlah,anak ini memang selalu pandai memancing gairah dan memaksaku untuk melakukan apa yang seharusnya belum bisa kami lakukan,kututp pintu kembali,dia masih saja dalam gendonganku.
jujur sebenarnya aku tak selera untuk hal ini,aku bimbang sendiri.aku bingung,tapi dina masih belum mau turun dari gendonganku,masih saja menyumbat pernafasan mulutku dengan bibir indahnya.ntah lah
aku tak meladeninya,akhirnya dia turun dan menanyakan apa yang terjadi padaku,
aku diam,tak bicara,kuambila lagi rokok dan kuhisap.aku diam,dina sepertinya memahami keadaanku,aku memang sedang tidak tenang.
diambil nya rokok ku,dihisapnya,ya,kami menikmati rokok kami dalam diam,tanpa suara,tanpa bicara.

####

malam datang,aku dan dina masih saja seperti tadi,merokok,diam tak bicara tak ada suara.
kali ini dina keliahatan sangat mengerti aku,tidak seperti biasanya.yang hanya ingin dimengerti tanpa memikirkan orang lain.malam terus beranjak kami masih seperti tadi.dina keliahatan datar saja,menunggu aku membuka kebisuan ini.
sms masuk lagi ke handphone ku
udah dimana bro ?jadi kan ?
sms dari Rian,temanku,salah seorang panitia party kami yang rencananya akan kami adakan malam ini.
akudiam membaca sms itu.dina diam saja,skeptis nya seakan hilang.tak mau tau dan terus menikmati rokok kami.
rokok habis,aku beranjak keluar kosan dan beli rokok yang habis ke kedai depan kosan.
aku kembali...
dian ?
setengah telanjang diatas temopat tidur ku.
aku diam,duduk dilantai kosan ku dan merokok lagi.dina tidak agresif kali ini.
hanya memandangiku.mengambil rokok tadi yang aku beli dan...
ikut merokok lagi.
diam kami terus berlanjut.memang ini adalah kejadian yang pertama,biasanya ini hanya terjadi ketika kami ribut,tanpa alasan yang jelas,tanpa setengah telanjang juga.

kali ini dian kelihatan nya smeakin mengerti aku.dengan tubuh setengah telanjang,ia beranjak,membuatkan ku kopi,
memang aku tinggal di kosan mahasiswa,tapi,aku adalah pecinta kopi,dari lahir sampai mati.
dina menyuguhi ku kopi yang ia buat.aku juga agak terkejut dengan ini,tak biasanya dian melakukan ini,memasak pun dia tak tahu.
aku juga memaklumi keadaan nya yang broken home.
dia diam.mengambil rokok dan menikmatinya kembali.
ku sruput kopi buatannya.
aku beranjak lagi,keluar kosan dan tetap diam.aku ingin makan.beli nasi bungkus ke depan kosan,ada warung makan langganan ku disana.
semua biasa saja.
aku kembali,dina seperti tadi,tetap menikmati rokoknya dan diam.
aku bukakan dua bungkus nasi tadi,aku makan,dia mengerti dan ikut makan.kami makan dalam diam.tanpa suara.dan selalu diam.
dalam hati aku kembali betanya tanya kenapa ini semua bisa terjadi ?
aku bingung,sejenak bingung,bimbang yang aku alami tadi terlupakan,kami masih makan,diam.
suasan tak berubah,salam makan kami diam.
selesai makan,dina beranjak mengenakan kembali pakaian yang tadi ia tanggalkan.akuhanya melihatnya datar,tak ada tanda tanda dia akan berlaku sensual lagi.
sms semakin banyak masuk ke handphone ku.semua aku sudah tau isinya,menanyakan tentang keberadaanku,dan kapan aku sampai ke tempat perkumpulan kami untuk berangkat menuju party's location.
aku diam,hanya memandangi nya.
dina kembali duduk dan dan diam,menyuguhi ku minum dan kembali merokok tanpa suara.
perlahan dina merogoh tasnya.
mengeluarkan alkitab,cara duduk nya di rubah,perlahan ia mulai membaca kitab suci agamanya.
aku semakin bingung.
aku diam dan beranjak ke kamar mandi,mengambil air wudhu dan solat.sehabis solat,diam masih saja belum pergi dari kami.kuambil Al Quran dan mulai membacanya dalam diam.
aku merasa tenang,akhirnya aku mengerti bahwa bimbang ini karena semakin hari aku semakin jauh dari Tuhan.
Dina semakin konsentrasi membaca kitabnya,begitu juga aku.
dalam diam,dina berbisik
"aku sayang kamu,bawa aku lari dari dunia hitam ini"
aku tertegun dan....


@bungRaja,Medan 9 februari 2013